Terjemah kitab Fathul Qorib Nikah 2

 • نظر الرجل إلى المرأة
(ونظر الرجل إلى المرأة على سبعة أضرب: أحدها نظره) ولو كان شيخا هرما عاجزا عن الوطء (إلى أجنبية لغير حاجة) إلى نظرها (فغير جائز)؛ فإن كان النظر لحاجة كشهادة عليها جاز.
(والثاني نظره) أي الرجل (إلى زوجته وأمته؛فيجوز أن ينظر) من كل منها (إلى ما عدا الفرج منهما). أما الفرج فيحرم نظره؛ وهذا وجه ضعيف، والأصح جواز النظر إليه لكن مع الكراهة.



(melihatnya laki-laki pada perempuan ada tujuh keadaan. Salah satunya melihat) walau pun tua renta tidak mampu mewatik (pada wanita lain tanpa hajat) untuk melihatnya (maka ini tidak boleh) jika melihatnya karena ada perlu, seperti kesaksian padanya, maka ini boleh (dan yang kedua, melihat) yakni laki-laki (pada istrinya dan budaknya,maka hal ini dia boleh melihat) mereka berdua (selain farj keduanya) adapun pada farjninya hukumnya haram dan pendapat ini dloif, yang paling shih adalah boleh melhatnya tapi makruh

(والثالث نظره إلى ذوات محارمه) بنسب أو رضاع أو مصاهرة (أو أمته المزوَّجة، فيجوز) أن ينظر (فيما عدا ما بين السرة والركبة). أما الذي بينهما فيحرم نظره.
(والرابع النظر) إلى الأجنية (لأجل) حاجة (النكاح؛ فيجوز) للشخص عند عزمه على نكاح امرأة النظرُ (إلى الوجه والكفين) منها ظاهرا وباطنا وإن لم تأذن له الزوجة في ذلك، وينظر من الأمة على ترجيح النووي عند قصد خطبتها ما ينظره من الحرة.
(والخامس النظر للمداواة؛ فيجوز) نظر الطبيب من الأجنبية (إلى المواضع التي يحتاج إليها) في المُداواة حتى مداواة الفرج. ويكون ذلك بحضور محرم أو زوج أو سيد، وأن لا تكون هناك امرأة تُعالجها.
(yang ketiga melihat mahromnya) karena nasab atau susuan atau karen kemertuaan (atau pada amahnya yang telah bersuami maka hal itu boleh) melihat (selain pada yang ada diantara pusar dan lutut (dan yang keempat melihat) pada selain mahromnya(karena) ada hajat (nikah maka ini boleh) bagi seseorang yang hendak menikahi perempuan, melihat (pada wajah dan telapak tangan) dari perempuan itu luar dalamnya, walaupun ia tidak memberi izin. Dan melihat amah berdasarkan pendapat yang mentarjih pendapat imam Nawawi ketika seorang hendak melamar perempuan melihatnya lakai-laki pada perempuan merdeka (yang kelima, melihat karena pengobatan, maka hal ini boleh) melihatnya tabib pada perempuan lain (pada bagian yang diperlukannya) dalam pengobatan bahkan pada farj sekalipun, dan itu harus didampingi mahrom atau suami, atau juaga tuannya. Dan disini jika tidak ada perempuan yang bisa mengobatinya

(والسادس النظر للشهادة) عليها فينظر الشاهد فرجها عند شهادته بزناها أو ولادتها؛ فإن تعمد النظر لغير الشهادة فسق، ورُدَّت شهادتُه (أو) النظر (للمعاملة) للمرأة في بيع وغيره؛ (فيجوز النظر) أي نظره لها. وقوله: (إلى الوجه) منها (خاصة) يرجع للشهادة وللمعاملة
(والسابع النظر إلى الأمة عند ابتياعها) أي شرائها؛ (فيجوز) النظر (إلى المواضع التي يحتاج إلى تقليبها)؛ فينظر أطرافها وشعرها، لا عورتها.

(yang keenam, melihat dalam kesaksian) pada perempuan ajnabi. Maka yang bersaksi boleh melihat farjnya ketika dalam kesaksiannya waktu zina, atau waktu melahirkan. Jika ia sengaja melihatnya bukan karena kesaksian maka ia fasiq dan kesaksiannya ditolak (atau) melihat(untuk keperluan uamalah (bagi perempuan dalam jualbeli atau lainnya (maka melihatnya dalam hal ini boleh dilakukan)yakni melihatnya pada perempuan ajnabiy. Dan perkataanya (sampai wajah) darinya (khusus) ini kembali ke syahadah dan muamalah (yang ketujuh, melihat pda budak ketika membelinya) yakni membelinya (maka ini boleh) melihat (pada bagian yang dibutuhkan untuk dibolakbalik) maka boleh boleh melhat jarinya dan rambutnya, bukan aurotnya. 

lihat juga terjemahan lainnya

No comments:

Post a Comment