Terjemah Kitab Fathul Qorib Hibah


الهبة
{فصل} في أحكام الهبة. وهي لغةً مأخوذة من هُبوب الريح. ويجوز أن تكون من هَبَّ من نومه إذا استيقظ، فكأن فاعلها استيقظ للإحسان. وهي في الشرع تمليكٌ منجزٌ مطلق في عينٍ حالَ الحياة بلا عوض ولو من الأعلى. فخرج بالمنجز الوصيةُ، وبالمطلق التمليكُ المؤقت، وخرج بالعين هِبَّةُ المنافع، وخرج بحال الحياة الوصيةُ. ولا تصح الهبة إلا بإيجاب وقبول، لفظًا.


HIBAH
(fasol) hukum hibah. Hibah secara bahasa diambil dari kata hubub rih/hembuasa angin. Dan bisa juga dari kata habba min naumihi/bangun dari tidurnya ketika ia bangun tidur. Seakan-akan pelakunya bangun untuk melakukan kebaikan. Menurut syara’ memberika hak milik yang tertunaikan yang mutlak pada suatu barang di waktu hidup tanpa pengganti ,walaupun dari yang lebih tinggi. Keluar dari kata munjiz yaitu wasit, dan dari kata mutlaq yaitu yang batasi waktu. Dan tidak termasuk dengan AIN adalah hibah manfaat. Dan keluar dari kata semasa hidup, wasiat. Hibah itu tidak sah kecuali dengan ijab dan qobul dengan ucapan

وذكر المصنف ضابط الموهوب في قوله: (وكل ما جاز بيعه جازت هِبَّتُه). وما لا يجوز بيعه كمجهول لا تجوز هبته إلا حبتي حنطة ونحوهما، فلا يجوز بيعهما ويجوز هبتهما ولا تملك. (ولا تلزم الهبة إلا بالقبض) بإذن الواهب؛ فلو مات الموهوب له أو الواهب قبل قبض الهبة لم تنفسخ الهبة، وقام وارثه مقامَه في القبض والإقباض. (وإذا قبضها الموهوب له لم يكن للواهب أن يرجع فيها إلا أن يكون والدا) وإن علا.

Selanjutnya mushonnif menyebut batasan mauhub/yang dihibahkan dalam perkataanya (setiap yang sesuatu yang bisa di jual maka ia bisa dihibahkan) dan apa yang tidak bisa dijualbelikan seperti yang tidak diketahui, maka tidak boleh menghibahkannya kecuali dua biji gandum atau semisalnya, maka dalam hal ini boleh tidak boleh menjualnya dan boleh menghibahkannya. Dan hibah itu tidak bisa dimili (dan tidak tetap/wajib keculai dengan penerimaan) dengan izin wahib, jika saja yang mendapat hibah atau yang menghiibahkan meninggal sebelum penerimaan hibah maka hibah tidaklah batal, dan ahli warisnya yang mengganti posisinya dalam hal serahterima (jika mauhub lah telah menerimanya maka wahib tidak boleh menarik kembali hibah tersebut kecluali ia seorang ayah dari mauhub lah) atau ke atas

(وإذا أعمر) شخص (شيئا) أي دارا مثلا، كقوله: «أعمرتُك هذه الدار»، (أو أرقبه) إياها، كقوله: «أرقبتك هذه الدار وجعلتها لك رقبي»، أي إن إن مِتَّ قبلي عادت إليَّ، وإن مِتُّ قبلك استقرت لك، فقبل وقبض (كان) ذلك الشيء (للمُعَمَّر أو للمرَقَّب) بلفظ اسم المفعول فيهما (ولورثته من بعده). ويلغو الشرط المذكور.

(jika memberikan tempat tinggal) seseorang (sesuatu) yakni rumah misalnya, seperti katanya : "saya memberikan hak mendiami padamu rumah ini" (atau saya meemberikan hak penjagaan rumah itu) pada rumah itu, seperti katanya "saya pasrahkan penjagaan rumah ini padamu dan saya jadikan untukmu sebuah ruqba" yakni jika engkau mati sebelum saya maka ia akan kembali pada saya. Jika saya mati sebelum kamu maka ia tetap sebelum kamu, selanjutnya ia setuju dan menerimanya. (maka hal itu) hal semacam itu (menjadi milik orang yang dipasrahkan tadi) dengan shighot isim maful (dan untuk ahli warisnya setelah dia) dan menjadi sia-sia syarat yang telahdisebutkan.

1 comment:

  1. Aku syukur banget,, ada orang² baik yg slalu mnebarkan ilmu,,, dan dakwah, tidak harus naik panggung, banyak cara untuk kita berdakwah, tidak ada alasan untuk kita tidak sempat berdakwah dan belajar,,, semoga ustad jadi orang yang خير الناس انفعهم للناس

    ReplyDelete