Terjemah Kitab Fathul Qorib Wasiat 2



. وخرج بمعين ما إذا كان الموصى له جهة عامة؛ فإن الشرط في هذا أن لا تكون الوصية جهة معصية، كعمارة كنيسة من مسلم أو كافر للتعبد
فيها. (و) تصح الوصية (في سبيل الله تعالى). وتصرف للغزاة. وفي بعض النسخ بدل سبيل الله «وفي سبيل البر»، أي كالوصية للفقراء أو لبناء مسجد. (وتصح الوصية) أي الإيصاء بقضاء الديون وتنفيذ الوصايا والنظر في أمر الأطفال (إلى من اجتمعت فيه خمس خصال: الإسلام، والبلوغ، والعقل، والحرية، والأمانة).


Dan keluar dari kata bimu’ayyanin yaitu sesuatu yang jika yang menerima wasiat adalah dari sektor yang umum maka syarat dalam hal ini wasiat tidak boleh pada jalan kemaksiatan seperti membangun gereja dari muslim atau orang kafir untuk beribadah (dan)wasiat bisa sah (untuk sabililllah_ dan ditsahorrufka bagi mereka yang berperang, dalam sebagian naskah mengganti sabilillah dengan fi sabili hgfv yakni seperti wasiat untuk orang miskin atau untuk membangun masjid (dan wasiat bisa sah) yakni mewasiatkan pelunasan hutang, dan melaksanakan wasiat, dan melihat masalah anak kecil (pada orang) yakni seseorang (yang terdapat lima perkara: islam, baligh, berakal, merdeka dan amanah)


واكتفى بها المصنف عن العدالة؛ فلا يصح الإيصاء لأضداد من ذكر، لكن الأصح جواز وصية ذمي إلى ذمي عَدْل في دينه على أولاد الكفار. ويشترط أيضا في الوصي أن لا يكون عاجزا عن التصرف؛ فالعاجز عنه لكِبر أو هرم مثلا، لا يصح الإيصاء إليه. وإذا اجتمعت في أم الطفل الشرائط المذكورة فهي أولى من غيرها.


dan mushonnif mencukupkan itu dari syarat adil, maka tidak sah wasiat pada yang berlawanan dengan yang sudah disebut, tapi yang lebih sohih adalah bolehnya berwasiatnya kafir dzimmi pada kafir dzimmi lain yang adil dalam agamanya pada anak-anak orang kafir. Dan orang yang menerima wasiat juga disyaratkan bukan orang yang lemah bertashorruf, maka orang seperti itu =lemah karena sudah tua atau renta misalnya- tidak sah wasiat padanya. Jika syarat-syarat itu ada pada ibu anak kecil maka dia itu lebih utama dari yang lainya.

No comments:

Post a Comment