Pesantren Nurul Ulum Klampis Bangkalan Madura


PONDOK PESANTREN NURUL ULUM
BATOR KLAMPIS BANGKALAN MADURA 69153
Sekretariat : Jl. KH. Moh. Anwar 99 Bator Klampis Bangkalan Madura, Tlp. (031) 3051269

I. SEJARAH SINGKAT PONDOK PESANTREN NURUL ULUM

1.1. PERIODE PENDIRIAN (1977-1985)

Periode ini merupakan masa pembibitan dan peletakan dasar berdirinya pondok pesantren yang dilakukan oleh HR. ABDULLAH MOENASYK MA, dengan dibantu beberapa tokoh-tokoh masyarakat dan beberapa orang yang mempunyai visi dan persepsi yang sama tentang pentingnya pendidikan bagi bangsa dan negara.
Alasan didirikannya Ponpes Nurul Ulum berawal dari latar belakang kehidupan sosial masyarakat sekitar pada saat itu sangat kental dengan keterbelakangan mental spiritual dan jauh dari praktik-praktik sehat menurut norma ajaran Islam, sekalipun pada saat itu sebenarnya sudah ada bentuk bentuk pendidikan islam, namun masih sangat tradisional bahkan cenderung terbelakang.

Sistem pengajaran pada saat itu dilaksanakan dengan sistem pengkajian kitab-kitab di surau maupun sistem ceramah, dan praktikum dipimpin langsung oleh oleh HR.ABDULLAH MA, melalui sarana yang ada pada masyarakat terutama pemahaman ilmu tauhid dan akhlak , dan dibantu sepenuhnya oleh istri beliau Hj. SITI MUZAYYAHAH RH dalam hal pengkajian ilmu Al-Qur’an, fiqih atau syariat islam. Sedangkan jumlah santri pada saat itu tercatat 7 orang.

1.2. PELETAKAN DASAR SISTEM PENDIDIKAN (1985-1995)

Pada tahun 1980 sampai tahun-tahun berikutnya, Ponpes Nurul-Ulum mulai berkembang seiring dengan kondisi perekonomian masyarakat yang melatar belakangi semakin bertambahnya jumlah santri atas dasar kesadaran masyarakat yang semakin terbuka wawasan pentingnya arti pendidikan bagi putra-putrinya.
Penekanan dan penajaman materi yang dilakukan terhadap anak didik pada saat itu bertujuan untuk mencetak manusia-manusia muslim yang tahan cuaca, tidak tergoncang bergantinya masa dan model. Hatinya tetap erat merapat disisi Allah Swt dalam keadaan situasi seperti apapun, jiwa dan mentalnya kuat menahan godaan hidup. Inilah Muslim !
Akibat dari penajaman dan penyempurnaan sistem pendidikan yang dilakukan pada saat itu, jumlah santri semakinbanyak, berkisar antara 40-50 orang.
Seiring dengan hal tersebut diatas, untuk mengakomodir keinginan dan tuntutan zaman, maka didirikanlah madrasah ibtidaiyah Nurul-Ulum I, dan diiringi dengan madrasah Nurul-Ulum II,III,IV dan pada tahun 2004 ini telah dibuka Taman Kanak-Kanak. Saat itu jumlah santri tercatat 200 orang.
Untuk mempertajam hasil yang hendak dicapai oleh santri maupun siswi-siswi Nurul-Ulum, keterampilan maupun leadership(kepemimpinan) yang diberikan semakin diintensifkan seperti latihan organisasi dan pembekalan keterampilan.

1.3. PENGEMBANGAN (1995-Sekarang)

Memasuki tahun 1995 sampai 1999 Ponpes Nurul-Ulum dapat dikatakan mengalami stagnasi, pada masa-masa itulah program-program dan kebijakan yang dicanangkan tidak mencapai perkembangan berarti, bahkan terkesan berjalan di tempat. Salah satu hal penyebab kondisi itu adalah aktifnya pengurus ponpes di berbagai kegiatan-kegiatan lainnya.
HR. ABDULLAH MOENASYIK MA, selaku pendiri sekaligus pengasuh pondok pesantren, saat itu tenaga dan fikirannya terkuras di bidang pemerintahan, maklum beliau menjabat Kacab. Dinas P&K daerah setempat. Sedangkan pelaksana harian sekaligus koordinator utama pondok pesantren, SAIFUL ABDULLAH, SH, pada saat itu tengah meneruskan pendidikannya di Universitas Bangkalan Madura yang secara kebetulan menjabat sebagai ketua parlemen kemahasiswaan (Badan Perwakilan Mahasiswa), padahal beliau sebagai motor penggerak pondok pesantren. Otomatis, walaupun pengurus lainnya mempunyai peran yang sama terhadap ponpes, namun tidak bisa mengambilan keputusan dan kebijakan yang bersifat strategis.
Mengawali tahun 2002, seiring dengan purna tugasnya HR. ABDULLAH MOENASYK, MA, dari tugas-tugas pemerintahan dan selesainya masa studi SAIFUL ABDULLAH, SH, penataan kembali (reorganisasi) sistem maupun management yang ada mulai dibenahi. Hasilnya, jika pada kondisi sebelumnya Ponpes Nurul-Ulum mengalami stagnasi, maka sekarang mulai menampakkan kebangkitannya yang dapat dilihat daripembenahan bidang struktur organisasi, bentuk pendidikan, maupun dalam bidang sarana fisik, antara lain;

1.3.1. Bidang Struktur Organisasi

Distribusi tugas secara terperinci dijelaskan melalui buku panduan dan papan struktur, ini merupakan kemajuan bila dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya, yang dijabarkan dalam bentuk :
- Majelis Pimpinan Ponpes Nurul-Ulum (MPPNU)
Merupakan badan tertinggi pondok pesantren yang terdiri dari pengasuh ponpes yang dipimpin oleh HR. ABDULLAH MOENASYIK MA. Majelis ini merupakan penentu kebijakan prinsipil di Nurul-Ulum.
- Dewan Guru
Merupakan badan pelaksana dalam bidang kontinuitas pendidikan, badan ini beranggotakan guru-guru senior yang dipimpin Zainal Arifin, S.Pd.
- Dewan harian
Merupakan dewan pelaksana harian dalam bidang administrasi management dan kegiatan sosial. Badan ini beranggotakan santri-santri, guru-guru senior.

- Dewan keuangan
Untuk menertibkan administrasi keuangan dibentuklah dewan keuangan yang menangani masalah-masalah pendanaan maupun pembiayaan keberlangsungan Ponpes Nurul-Ulum.

No comments:

Post a Comment