PROFIL
Latar Belakang
Di pulau yang berjarak sekitar 99 mil dari ujung pulau Madura ini, pada tahun 1957 M. seorang santri alumni Pesantren Salafiyah Sukorejo Situbondo datang di pulau ini.Santri kelahiran Pulau Gowa Raas 14 Nopember 1930 M./ ini datang ke pulau Kangean atas permintaan seorang kerabat dekatnya yang telah lebih awal datang ke pulau ini. Ia datang, berangkat dari rasa prihatin terhadap kondisi pendidikan agama dan sosial masyarakat Kangean saat itu. Carok ( perkelahian dg senjata tajam ) di era itu hampir tiap hari terjadi. Berbekal motifasi yang kuat, kepiawaian dalam menyelesaikan berbagai masalah dan pengalaman menjadi pengurus di Pesantren Sukorejo, bersama tokoh tokoh setempat, ia mulai menata kembali madrasah yang sudah hampir bubar dan merintis beberapa perkumpulan yang diberi nama : al Hidayah. Seluruh aktifitas ini ditekuni dan terus berkembang dan dikemudian hari menjadi nama Pesantren yang didirikan pada tahun 1967 M ini .
Masyarakat Kangean memanggil beliau dengan sebutan Kiai, Kiai Abdul Adhim Chalil, akan tetapi seluruh santerinya memanggil dan menyebutnya : Ustadz ! sebagai panggilan keakraban bagi kiai yang kemudian menetap di Pulau kangean ini sampai Allah memanggilnya kembali di akhir Desember 1992 M..
Lokasi dan Kondisi Masyarakat Sekitar
Pesantren Al Hidayah berada di lingkungan kota yang strategis namun terlindung. Berada di tengah masyarakat yang heterogen dari berbagai profesi seperti petani, pedagangan, pegawai negeri dan lainnya. Kepulaun Kangean yang terletak pada 6050‘LS dan 1150 25′ BT yang terdiri dari banyak pulau di kelilingnya juga mempunyai beragam budaya, dialek dan bahasa yang dibawa oleh para pendatang yang kemudian menjadi penduduk pribumi Kangean, seperti Madura, Jawa Kalimantan dan Sulawesi.Pesantren Al Hidayah menjadi Pesantren pertama di Pulau Kangean yang kemudian didukung dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sehingga dikemudian hari bisa muncul pesantren pesantren yang lain yang didirikan oleh alumni dan lainnya dan hampir seluruh tokoh yang ada di Kangean saat ini adalah alumini Pesantren ini..
Semua faktor, baik dari kondisi alam dan masyarakat ikut mendukung tumbuh kembangnya Pesantren di Pulau ini dalam membina masyarakat, baik dari aspek pendidikan maupun sosial budaya yang ada.
Organisasi Kelembagaan
Untuk mengorganisir dan merealisasikan program pesantren, Pesantren Al Hidayah mempunyai Kepengurusan yang berupa pengurus Harian yang berujud : Penasehat, Pengasuh, sekretaris dan bendahara , berikut ada beberapa Biro berupa : Biro Kepesantrenan, Biro Pendidikan, Biro Penelitian dan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat , Biro Pembangunan, Usaha dan Humas.Untuk menunjang seluruh aktifitas pengurus dan seluruh Biro diatas Pesantren ini dilegitimasi oleh Badan Hukum yang berbentuk Yayasan dengan nama Yayasan Al Hidayah dan pada tahun 2000 diadakan perubahan nama menjadi Yayasan Pondok Pesantren Al Hidayah..
Kegiatan Pendidikan dan Ciri Khas
Bermula dai pengajian di langgar dan akhirnya didirikan sebuah Madrasah diniyah pada tahun 1960 an dan kemudian didirikan Sekolah formal yakni Madrasah Ibtidaiyah pada era 70 an. Pendidikan formal yang dikelola terus mengalami perkembangan dengan didirikannya Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah . Dan pada kepemimpinan generasi kedua saat ini yang dipimpin oleh : Drs. K.H. Nurul Huda Adhim Ch. (Kangean, 8 September 1965 M.) putera pertama dari Pendiri Pesantren dan alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo ini telah mengembangkan pendidikan formal dengan membuka beberapa cabang Madrasah Ibtidaiyah di desa dan kecamatan yang lain, mendirikan SMPI (th. 2003 M.) dan membuka SMK (Sekolah Menengah Kejuruan dengan Jurusan kelautan : th 2005 M.) mendirikan Perguruan Tinggi (th.2000M.) – dengan Wisuda pertama S1 dan D2 Desember 2005 sejumlah 132 orang -.Pada Pendidikan informal juga mengalami perkembangan dengan membuka beberapa cabang Madrasah Diniyah Awwaliyah dan dibukanya Madrasah Diniyah Wushtha sejak tahun 2003 M..
Pada Jalur non Formal sejak tahun 2002 M. juga didirikan Lembaga Pembinaan Tahfidh Qur an (LPTQ) – sebagian santri tahfidh Quran dari Pesantren ini telah mengikuti lomba dari tingkat kabupaten, propensi dan salah satu lomba tahfidz tingkat nasional 30 Juz di Jakarta pada tahun 2004 – dan
Lembaga Pendidiakn Komputer (LPKA) sejak tahun 2004 M. dengan sertifikasi Dinas Tenaga Kerja. Berikut LPBA (Lembaga Pengembangan Bahasa Asing – Arab, Inggris- )
Salah satu bentuk pengembangan metode yang dilakukan oleh Pengasuh saat ini yaitu kiai membiasakan mengadakan dialog bebas dengan santri tentang berbagai persoalan kemasyarakatan dan pengetahuan yang diperoleh oleh para santri pada beberapa pengajian kitab/buku yang dibaca maupun yang diserap dari kepekaan membaca kehidupan masyarakat. Sistem ini (sistem dialogis yang sementara oleh sebagian kiai masih tabu) juga sering dipraktekkan oleh kiai pada pengajian pengajiannya di tengah masyarakat. Dialog dengan santri dan jamaah ini biasa dilakukan usai pembacaan kitab.
Keadaan Kyai, Santri dan Ustadz
Putera-puteri Pendiri Pesantren yang berjumlah 5 orang – 3 laki laki dan 2 perempuan – seluruhnya mempunyai gelar sarjana dari beberapa macam disiplin keilmuan berikut juga 2 orang menantu pendiri dan beberapa badal Kiai. Dari data terakhir 2005 jumlah seluruh santri dari berbagai lembaga yang dikelola, muqim dan non muqim sebanyak : 2404 Santeri dengan jumlah santri muqim sebanyak 301 orang.. Santeri ( murid, siswa, Mahasiswa) tersebut berasal dari Pulau Kangean dan Pulau pulau sekitarnya dan ada juga dari luar Kabupaten dan propensi. Berikut ada 158 guru, dosen dan karyawan dengan kualifikasi : 2 orang sarjana S2, 78 S1, 1 orang D3 dan 16 orang D2 berikut 62 orang lulusan SLTA .Sarana Prasarana
Lokasi Pesantren yang mempunyai luas sekitar 1,37 H2 ini telah bersertifikat waqaf. Di lokasi ini berdiri beberapa banguanan a.l. : 2 Mushalla putera dan puteri, 1 kantor Pesantren, 35 ruang belajar dan kantor (di Kompleks Pesantren) dan 29 di lembaga Cabang. 5 unit rumah dewan pengasuh, 32 ruang pondok santri putera puteri , 15 unit MCK santri, 3 unit MCK guru, 2 ruang Komputer, 1 unit penginapan tamu .Pesantren juga memiliki sebidang tanah bersertifikat waqaf seluas + 3,5 H2 yang belum terisi oleh bangunan.
Pesantren Al Hidayah sampai saat ini belum memiliki ruang khusus : perpustakaan (ruang perpustakaan ada di masing masing lembaga), Laboratorium Bahasa dan laboratorium yang lain, ruang keterampilan dan aula .
Dan saat ini sedang direncanakan untuk membangun sebuah masjid yang representatif untuk shalat berjamah, iktikaf dan pengajian serta pembinaan santri dan masyarakat secara umum.
Pengembangan dan Problematika
Paparan diatas telah memberikan gambaran sebagian perkembangan dan pengembangan Pesantren Al Hidayah sesuai dengan visi dan misi sederhana pendiri Pondok Pesantren Al Hidayah : mempersiapkan santri yang dapat membawa manfaat dan kemajuan bagi masyarakatnya.Dalam merealiasasi visi dan misi mempersiapkan santri berkualitas yang dapat mengatasi tantangan zamannya, masih banyak kendala, utamanya masalah pendanaan dan sarana prasarana.
Pesantren juga telah melakukan upaya pengembangan potensi santri dan masyarakat melalui Biro Penelitian, Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (BP3M). Dalam bidang usaha telah dibentuk unit unit usaha pada santri dan masyarakat berupa koperasi, keterampilan, pertambakan dan lainnya namun masih banyak mendapati kendala utamanya juga dari segi pendanaan, sarana prasarana dan tenaga ahli .
No comments:
Post a Comment